
Sudah siap untuk berjalan-jalan di alam liar yang banyak satwa liarnya? Afrika
van java itulah julukan taman nasional baluran yang mempunyai padang savana
seperti di afrika sana. Mempunyai luas 25 ribu hektar dan memiliki beberapa
jenis hutan serta penghuni yang berada di dalamnya seperti hewan dan tumbuhan.
Tidak salah jika taman nasional ini disebut sebagai miniatur hutan Indonesia
karena hampir seluruh tipe hutan ada disini. Secara administratif Taman
Nasional Baluran masuk ke dalam wilayah situbondo perbatasan dengan banyuwangi
akan tetapi lebih dekat jika melaui banyuwangi. Taman Nasional Baluran sejalan
jika kalian mau menuju ke pelabuhan ketapang melalui jalur pantura jadi tidak
terlalu sulit menemukan lokasinya. Awalnya malam itu kami tidak berencana untuk
pergi ke Taman Nasional Baluran, sehari sebelum berangkat saya sempat diajakin
sama temen-temen tour ke banyuwangi ketika nongkrong di salah tempat di pare, Kediri.
Ketika ngobrol dan ngajakin buat pergi bareng mereka saling melempar jawaban “aku
sih oke aja kalo kalian ikut” akhirnya ada salah satu temen yang bertanya
ke saya, eh yahya kalo kamu gimana? aku bilang “oke deh cus” dan malam itupun mendadak pergi ke tempat
travel untuk beli tiket dan berharap masih avalaible, sesampai disana akhirnya
tiket kita dapatkan walaupun overload kapasitas orangnya alhasil ketika
berangkat duduknya dipas pasin. hari yang ditunggu pun tiba, kita semua
berkumpul di sebuah tempat yang sudah disepakati agar memudahkan agen travel
dalam penjemputan.
Dan setelah travelnya datang kita langsung menata barang dan posisi duduk dalam mobil, posisi duduk harus diatur karena orang yang ikut berlebih jadi ya berdempetan gitu deh, walaupun berdempetan kami tetep enjoy dalam perjalanan karena kita selama perjalanan berkaraoke bareng dalam mobil dan bercanda ria. Kita berangkat dari kota Kediri jam 8 malam dan sampai situbondo seinget saya pagi jam 5 pagi dan berhenti di rest area utama raya untuk melaksanakan sholat subuh bagi yang muslim dan sekaligus sarapan. Setelah urusan pagi itu selesai kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Baluran dengan stamina yang cukup baik. Ketika sampai dan melihat gerbang masuk Taman Nasional Baluran kami semua merasa lega dan tak lagi mengantuk karena tak sabar untuk melihat tempat wisatanya kondisinya bagaimana. Namun rasa penasaran itu hilang menjadi bosan ketika sudah memasuki setengah perjalanan masuk ke dalam Taman Wisata Baluran,ya kami merasa bosan karena medan yang dilalui cukup jauh ditambah infrastruktur jalan yang kurang baik. Alhasil kita menghibur diri dengan berfoto-foto mengabadikan moment kebersamaan saat pergi bareng.
Dan setelah travelnya datang kita langsung menata barang dan posisi duduk dalam mobil, posisi duduk harus diatur karena orang yang ikut berlebih jadi ya berdempetan gitu deh, walaupun berdempetan kami tetep enjoy dalam perjalanan karena kita selama perjalanan berkaraoke bareng dalam mobil dan bercanda ria. Kita berangkat dari kota Kediri jam 8 malam dan sampai situbondo seinget saya pagi jam 5 pagi dan berhenti di rest area utama raya untuk melaksanakan sholat subuh bagi yang muslim dan sekaligus sarapan. Setelah urusan pagi itu selesai kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Baluran dengan stamina yang cukup baik. Ketika sampai dan melihat gerbang masuk Taman Nasional Baluran kami semua merasa lega dan tak lagi mengantuk karena tak sabar untuk melihat tempat wisatanya kondisinya bagaimana. Namun rasa penasaran itu hilang menjadi bosan ketika sudah memasuki setengah perjalanan masuk ke dalam Taman Wisata Baluran,ya kami merasa bosan karena medan yang dilalui cukup jauh ditambah infrastruktur jalan yang kurang baik. Alhasil kita menghibur diri dengan berfoto-foto mengabadikan moment kebersamaan saat pergi bareng.
Baca Juga 👉🏻👉🏻 Pesona Blue Fire Di Kawah Ijen, Banyuwangi
Setelah sampai di lokasi
kami langsung disambut oleh panasnya matahari dan kawanan monyet liar yang
sedang membidik makanan yang dibawah oleh pengunjung. Walaupun monyet liar
namun tidak segalak yang saya kira, monyet disisni tidak mengganggu pengunjung
akan tetapi kalian harus waspada akan karena sewaktu-waktu naluri hewan liar
pasti keluar apalagi kalo kalian membawa makanan.
Dan tak usah menunggu waktu yang lama saya
langsung berinisiatif mencari spot foto yang lagi viral di Instagram, tempat
spot fotonya tidak jauh dari titik kumpul pengunjung atau dekat dengan
penginapan. Akhirnya saya di bantu oleh teman saya mengabadikan foto dengan
tengkorak kerbau atau sapi ya? Bingung, aku liat sepertinya mirip.


Yang tampak sejauh mata memandang di Taman
Nasional Baluran adalah hamparan luas padang savana yang tandus, pohon- pohon
kering dan cuaca yang sangat panas serta keasikan monyet menggoda pengunjung.
Sebelum menikmati keindahan Taman Nasional Baluran kalian di haruskan
membayar biaya retribusi 5.000 rb per orang dan kendaraan mobil 10.000 rb.
Setelah membayar di pos penjaga kalian menempuh jarak yang cukup jauh kira-kira
12 km untuk mencapai padang savanna bekol dan disuguhi pemandangan pepohonan hijau
hutan musim. Setelah sampai di padang savana bekol kalian akan disuguhkan
dengan pesona pemandangan pegunungan dan langit biru yang cerah.
Taman Nasional Baluran mempunyai obyek dan
daya tarik wisata alam yang beragam dari kombinasi berbagai panorama alam mulai
dari ekosistem laut (pantai bama) hingga pegunungan, savana, dan keanekaragaman
jenis satwa dan tumbuhan. Ada beberapa tempat di Taman Nasional Baluran yang
sering dikunjungi wisatawan dan masyarakat untuk berbagai keperluan terutama
yang dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata antara lain: Gua Jepang, Curah
Tangis, Sumur Tua, Evergreen Forest, Bekol, Bama, Manting, Dermaga, Kramat,
Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar,
Batu Numpuk, Pandean, dan Candi Bang. Kawasan Taman Nasional Baluran berbatasan
langsung dengan dua desa yaitu Desa Wonorejo dan Desa Sumberanyar, sebagian
besar masyarakat disini bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani,
akibat kondisi iklimnya yang kering dengan musim kemarau yang panjang membuat
hasil pertanian di daerah ini kurang baik. Untuk lebih mudahnya kalian bisa
klik maps dibawah ini guys 👇👇👇
Untuk menunjang kehidupannya masyarakat
setempat sering masuk ke hutan untuk mencari buah asam, biji acacia, kemiri,
gadung, kayu rencek dan pupus gebang. Mata pencaharian lain masyarakat adalah
sebagai nelayan, peternak, pedagang, pegawai negeri dan wiraswasta dan
lain-lain. Tempat ini memang menjadi salah satu wisata yang wajib kalian
kunjungi jika ke banyuwangi dan juga jangan lupa untuk selalu menjaga tempat
ini seperti kalian menjaga diri kalian…
Baca Juga 👉🏻👉🏻 Pantai Srau Pacitan, Mancing Bos


Jangan lupa untuk mengunjungi juga tempat wisata dibawah ini ya guys:
0 comments